Kontes Seo Cyber Bola
toko online, menghasilkan uang lewat internet, usaha sampingan, jual online

Asal Usul Sejarah Kota Bekasi

Asal Usul kali ini akan membahas tentang Asal Usul Sejarah Kota Bekasi.
tanpa banyak basa basi lagi langsug saja,.. TARIK MANG !




Kota bekasi sebelumnya merupakah sebuah kecamatan dari Kabupaten Bekasi. Pada tahun 1982 kecamatan bekasi ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif Bekasi. Tahun 1996 Kota Administratif Bekasi kembali ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya atau sekarang lebih dikenal dengan Kota Bekasi. Dengan perkembangannya, sampai saat ini kota bekasi menjadi kawasan industri dan kawasan tempat tinggal kaum urban. Kota yang berada dalam lingkungan megapolitan ini, merupakan salah satu kota besar urutan keempat di Indonesia yang terdapat di provinsi Jawa Barat. Awal mula perekonomian bekasi hanya berkembang di sepanjang jalan Ir. H. Juanda, namun sejak tahun 1993 selain di jalan Ir. H. Juanda, kawasan di sepanjang Jl. Ahmad Yani berkembang menjadi kawasan perdagangan seiring dengan munculnya mal-mal dan sentra niaga. Berikut ini sejarah dan perkembangan kota bekasi secara lengkap, sebagaimana tercatat dalam wikipedia.

Geografi Kota Bekasi
Secara geografis kota Bekasi berada pada ketinggian 19 m diatas permukaan laut. Kota ini terletak di sebelah timur Jakarta; berbatasan dengan Jakarta Timur di barat, kabupaten Bekasi di utara dan timur, kabupaten Bogor di selatan, serta kota Depok di sebelah barat daya.

Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50 % sudah menjadi kawasan efektif perkotaan dengan 90 % telah menjadi kawasan perumahan, 4 % telah menjadi kawasan industri, 3 % telah digunakan untuk perdagangan, dan sisanya untuk bangunan lainnya.

Sejarah Kota Bekasi
Kota ini sebelumnya merupakan sebuah kecamatan dari kabupaten Bekasi yang kemudian berkembang dan ditingkatkan statusnya pada tahun 1982 menjadi kota administratif Bekasi yang saat itu terdiri atas empat kecamatan yaitu kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, dan Bekasi Utara, dan meliputi 18 kelurahan serta 8 desa. Di tahun 1996 kota administratif Bekasi kembali ditingkatkan statusnya menjadi kotamadya (sekarang “kota”).

Kependudukan Kota Bekasi
Berdasarkan sensus tahun 2008, kepadatan penduduknya kecamatan Bekasi Utara merupakan kecamatan yang terpadat di kota Bekasi dengan kepadatan 16.008 jiwa/km² dan kecamatan Mustika Jaya dengan kepadatan 4.081 jiwa/km² menjadi yang terendah. Sementara pencari kerja terdaftar di kota ini didominasi oleh tamatan SMA atau sederajat sekitar 65.6 % dari total pencari kerja terdaftar.

Seiring dengan pertambahan penduduknya, beberapa kawasan pemukiman juga turut berkembang diantaranya Kemang Pratama dan Perumahan Harapan Indah dengan luas lahan seluruhnya 2000 hektar. Selain itu pengembang Summarecon Agung juga berencana membangun kota mandiri Summarecon Bekasi seluas 300 ha di kecamatan Bekasi Utara.

Perekonomian Kota Bekasi
Pada awalnya perekonomian Bekasi hanya berkembang di sepanjang jalan Ir. H. Juanda yang membujur sepanjang 3 km dari alun-alun kota hingga terminal Bekasi. Di jalan ini terdapat berbagai pusat pertokoan yang dibangun sejak tahun 1978.

Selanjutnya sejak tahun 1993, kawasan sepanjang Jl. Ahmad Yani berkembang menjadi kawasan perdagangan seiring dengan munculnya beberapa mal serta sentra niaga. Pertumbuhan kawasan perdagangan terus berkembang hingga jalan K.H. Noer Ali (Kalimalang), Kranji, dan Harapan Indah. Beberapa pusat perbelanjaan di kota Bekasi diantaranya Mal Metropolitan, Mega Bekasi Hypermal, Bekasi Square, Plaza Pondok Gede, Grand Mal, Bekasi Cyber Park, Bekasi Trade Centre, Carrefour, Giant, Makro, dan Hypermart.

Sementara dari kontribusi terhadap pendapatan daerah, keberadaan kawasan-kawasan industri di kota ini mampu menjadi mesin pertumbuhan ekonominya, dengan menempatkan industri pengolahan sebagai yang utama, diikuti sektor perdagangan, perhotelan, dan restoran. Meskipun sedikit, lahan pertanian yang tersebar di bagian utara kota juga ikut menyumbang terhadap APBD kota Bekasi.

Pemerintahan Kota Bekasi
Pada tanggal 27 Januari 2008, diselenggarakan pilkada untuk memilih walikota beserta wakilnya, yang diikuti oleh 3 orang pasangan calon, yaitu : Awing Asmawi-Ronny Hermawan dari Partai Demokrat, Mochtar Mochammad-Rahmat Effendi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar dan gabungan beberapa partai lainnya, serta Ahmad Syaikhu-Kamaludin Djaini dari Partai Keadilan Sejahtera. Pilkada ini dimenangkan oleh pasangan Mochtar Mochammad-Rahmat Effendi yang kemudian dilantik menjadi walikota dan wakil walikota Bekasi.

Perwakilan
Berdasarkan Pemilu Legislatif 2009-2014 anggota DPRD kota Bekasi berjumlah 50 orang, yang tersusun atas perwakilan sebelas partai dan terdiri atas 43 lelaki dan 7 perempuan.

Infrastruktur
Untuk melayani warga kota, tersedia bus antar kota dan dalam kota yang mengangkut penumpang ke berbagai jurusan. Kereta komuter KRL Jabotabek jurusan Bekasi-Jakarta Kota/Tanah Abang/Tanjung Priok mengangkut warga kota yang bekerja di Jakarta. Selain itu tersedia pula bus pengumpan TransJakarta dari Kemang Pratama, Galaxi City, dan Harapan Indah.

Di kota Bekasi banyak digunakan angkutan kota berupa minibus, berpenumpang maksimal 14 orang, biasa disebut KOASI (Koperasi Angkutan Bekasi). KOASI melayani warga kota dari terminal Bekasi menuju perumahan di wilayah kota Bekasi. Sedangkan becak dan ojek masih digunakan sebagai sarana angkutan dalam perumahan.
Kota Bekasi dilalui oleh Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan empat gerbang tol akses ke kota Bekasi yaitu Pondok Gede Barat, Pondok Gede Timur, Bekasi Barat, dan Bekasi Timur. Serta jalan tol Lingkar Luar Jakarta dengan empat gerbang tol akses yaitu Jati Warna, Jati Asih, Kalimalang, dan Bintara. Saat ini sedang dibangun Jalan Tol Becakayu dari Bekasi Utara-Cawang-Kampung Melayu, sebagai alternatif Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Sebagai kota satelit Jakarta, tingginya tingkat kemacetan pada jam sibuk biasa terjadi terutama di jalan antara Jakarta dan Bekasi, hal ini tidak lepas dari masalah ruas jalan yang tersedia sudah tidak seimbang dengan mobilitas kendaraan yang melintas. Ditambah rusaknya sebagian besar jalan terutama di wilayah Bekasi Utara.

Layanan Publik
Dalam pengolahan sampah, sekitar 35 % dari timbunan sampah telah dapat dikelola, dan pemerintah setempat telah menetapkan kawasan Bantar Gebang di selatan kota Bekasi sebagai kawasan tempat pembuangan akhir sampah.

Sementara sebagai sumber air bersih untuk masyarakat di kota Bekasi berasal dari sumber air permukaan. Pemerintah kota Bekasi bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Bekasi dalam kepemilikan dan pengelolaan penyedian air bersih melalui PDAM Bekasi. Ada lima unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) di lima kecamatan di kota Bekasi dengan total kapasitas produksi sebesar 1.065 liter/detik atau sebanyak 109.728.000 liter/hari. Namun belum mencukupi kebutuhan masyarakatnya, yang saat ini diperkirakan diperlukan kapasitas produksi sebanyak 231.597.925 liter/hari.


Semoga Asal Usul kali ini berguna bagi kita semua.
Assalamualaikum Wr.Wb !

1 komentar:

  • BANDAR Q | DOMINO 99 | ADU Q | BANDAR POKER | POKER | CAPSA SUSUN | SAKONG

    MEMBERIKAN BONUS TERBESAR !!
    - CASHBACK 0.3%
    - REFFERAL 15%
    - JACKPOT !!
    - MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW 20RB
    - BEST SERVER FOR GAMBLING NO ROBOT !
    - PLAYER VS PLAYER
    - FAST PROSES !
    - CS ONLINE 24 JAM


    TUNGGU APA LAGI ? AYOO SEGERA BERGABUNG BERSAMA KAMI
    JANGAN LUPA AJAK TEMAN - TEMANNYA SEKALIAN YAA www(.)JuraganQQ(.)net

    - SALAM KAYEEH JURAGANQQ -
    Poker Online Terbaik Di Indonesia
    7 Game 1 UserId
    Agen Poker Online Tepercaya

Posting Komentar

<a href=